Meraup segarnya usaha
pabrik es balok Oleh Fahriyadi, Noverius Laoli, Noverius Laoli – Kamis, 07 Juni 2012 | 16:03 WIB
Tingginya permintaan es balok mendorong
CV Lintas Artha Engineering menawarkan kemitraan bisnis dengan investasi Rp 250 juta dan Rp 750 juta. Dengan omzet mitra ditargetkan Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per hari, mitra bisa balik modal dalam waktu 10 bulan.
Es batu atau es balok memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Selain untuk industri kuliner, es batu juga dibutuhkan oleh nelayan untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Es batu juga dibutuhkan industri pengolahan ikan untuk keperluan gudang pendinginan ikan.
Menyadari tingginya permintaan pasar, CV Lintas Artha Engineering di Malang, Jawa Timur menawarkan kemitraan bagi para investor yang ingin membuka pabrik es balok dan es tube (es balok ukuran kecil) sejak 2010 lalu.
Andre Wiwanto, pemilik
CV Lintas Artha Engineering, mengatakan bahwa bisnis es batu lumayan menguntungkan. “Permintaannya tak pernah sepi,” ujarnya. Ia telah terjun ke usaha ini dengan mendirikan pabrik es batu pertamanya di Malang pada tahun 2008. Karena peluang bisnisnya bagus, “Saya pun berani menawarkan kemitraan,” katanya.
Saat ini, Lintas Artha telah memiliki dua mitra usaha di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam waktu dekat, ada beberapa permintaan lagi dari calon mitra yang berada di Malang, Lampung, dan Medan.
Menurut Andre, lokasi pabrik sangat menentukan kelangsungan usaha ini. Makanya, sebelum memenuhi permintaan mitra, ia akan melakukan survei lokasi dulu. “Jika wilayah itu permintaannya cukup besar maka pembangunan bisa segera dilakukan,” katanya.
Lelaki 28 tahun ini menawarkan kemitraan pembangunan pabrik dalam dua skala investasi. Yakni, pabrik es tube dan es balok dengan investasi minimal Rp 250 juta dan Rp 750 juta.
Investasi itu belum termasuk tempat. Nilai investasi itu sudah termasuk mesin pembuat es, instalasi listrik, dekorasi pabrik, biaya pelatihan, dan standar operasional prosedur menjalankan usaha. “Kami tak ada biaya royalty fee, dan mitra bebas menentukan nama usahanya,” jelasnya.
Untuk harga jual es balok dan es tube, diserahkan kepada mitra sesuai pasaran yang ada di wilayah tersebut. Jika lokasi pabrik strategis, dalam sebulan ditargetkan bisa memproduksi 10 ton es balok dan 2 ton es tube per hari.
Dengan produksi sebanyak itu, mitra bisa memperoleh omzet sekitar Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per hari. “Labanya bisa mencapai 40% dan dalam 10 bulan hingga tiga tahun sudah balik modal ,” katanya.
Penjualan es balok ini sudah dikemas dalam kantong berukuran 50 kilogram (kg). Anton bilang, harga es balok ukuran 50 kg biasanya dijual Rp 10.000 dan es tube 10 kg sekitar Rp 7.500-Rp 10.000.
Amir Karamoy, Ketua Dengan Pengarah Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menilai, prospek bisnis kemitraan pabrik es memiliki pasar yang bagus di Tanah Air. Es balok banyak dibutuhkan restoran, kafe, nelayan sampai kebutuhan rumah tangga.
CV Lintas Artha Engineering Jl. Perusahaan no.37, Singosari Malang
Jawa Timur
Telp : 082245582777 (Telkomsel), 08170522258 (XL)